Sunday, May 13, 2012

DARI TANGAN IBU LAHIR KEBAHAGIAAN DI BELANDA


 
Dari tangan ibu, Lahir Kebahagiaan
dan
Kreativitas di Negeri Belanda



Sebuah obsesi saya dalam hidup adalah menginjakkan kaki di negeri Belanda. Ketika berhasil mendapatkan kesempatan kuliah di fakultas sastra jurusan Satra Belanda, terbukalah mata saya. Walaupun kemudian tidak dapat menyelesaikan kuliah,passion saya belajar bahasa Belanda tidak pupus. Saya sempat  belajar bahasa Belanda di kursus Erasmus Huis selama tiga periode. Dalam upaya saya mempelajari bahasa Belanda, banyak saya temukan hal menarik antara lain kebebasan berekspresi di negeri Belanda.
Belanda dikenal dengan negara yang menjamin kebebasan bagi manusia termasuk dalam hak asasi manusia. Kebebasan berpikir inilah yang menyebabkan orang kreatif, berani untuk berinovasi dan mampu menterjemahkan angan-angan. Salah satunya adalah si bidang otomotif, ilmuwan Belanda berhasil mewujudkan mimpi “mobil terbang”. Hal apa yang mempengaruhi kreativitas? Salah satunya adalah keseimbangan hidup.
 Menurut studi yang dilakukan OECD( Organisation for Economic Co-operation and Development)  pada tahun 2011, Belanda adalah negara terbaik ketiga dalam hal Work-Life Balance.
Orang-orang Belanda bekerja sebanyak 1,378 jam per tahun, angka terendah menurut OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development ).Angka rata-rata dari studi OECD adalah: bekerja sebanyak 1,739 jam per tahun dan menghabiskan hampir 64% dari waktu dalam sehari, atau 15 jam, untuk aktivitas pribadi (berkumpul bersama teman dan keluarga, hobi, penggunaan komputer dan televisi, dan lain-lain).
Apa yang dimaksudkan dengan Work-Life Balance? OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) menggunakan tiga variabel utama: (1) Proporsi tenaga kerja yang memiliki jam kerja sangat panjang (lebih dari 50 jam seminggu); (2) waktu yang digunakan untuk "rekreasi dan aktivitas pribadi" (misalnya waktu berkumpul bersama teman, pergi ke bioskop, melakukan hobi, tidur, makan, dll); dan (3) tingkat ketenagakerjaan bagi wanita yang memiliki anak.
    Aspek penting dari keseimbangan kehidupan kerja adalah jumlah waktu seseorang menghabiskan di tempat kerja. Bukti menunjukkan bahwa jam kerja yang panjang dapat merusak kesehatan pribadi, membahayakan keselamatan dan meningkatkan stres.           
   Selain keseimbangan kerja dan istirahat, ternyata pola pengasuhan juga mempengaruhi kebahagiaan  dari individu tersebut. Di tingkat individu, kesehatan mental dan fisik, job security dan keluarga yang stabil merupakan faktor-faktor penting yang  mempengaruhi kebahagiaan. Khususnya para ibu, di Belanda menurut survey  OECD 75% ibu bekerja setelah anak mereka mulai sekolah, angka ini lebih tinggi dari rata-rata OECD sebesar 66% dan menyarankan ibu dapat menyeimbangkan  waktu untuk keluarga dan karir.  Di rumah, perempuan Belanda menghabiskan hampir 2 jam lebih per hari dibandingkan laki-laki bekerja.
            Peran ganda ibu di negeri Belanda sangat mempengaruhi keluarga. Tanggung jawab yang cukup besar akhirnya  membuat  tingginya tingkat melek huruf dan mempengaruhi tingkat pengangguran kaum muda yang rendah. Sekitar 93 persen dari anak-anak 11-15 tahun  melaporkan atas kepuasan hidup rata-rata. Keberadaan ibu sebagai pendamping tentu mempengaruhi perkembangan psikologis anak. Ketika anak dididik dalam lingkungan yang hangat dan tumbuh menjadi pribadi bahagia, maka individu yang berkembang menjadi generasi yang bebas berkreatif tanpa tekanan dan bebas berekplorasi dalam kehidupan.
Hal ini membuat Negara Belanda paling bahagia ke empat di seluruh dunia berdasarkan  laporan "World Happiness Report” dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) .



No comments:

Post a Comment