Dari tangan ibu, Lahir Kebahagiaan
dan
Kreativitas di Negeri Belanda
Sebuah obsesi
saya dalam hidup adalah menginjakkan kaki di negeri Belanda. Ketika berhasil
mendapatkan kesempatan kuliah di fakultas sastra jurusan Satra Belanda,
terbukalah mata saya. Walaupun kemudian tidak dapat menyelesaikan kuliah,passion saya belajar bahasa Belanda
tidak pupus. Saya sempat belajar bahasa
Belanda di kursus Erasmus Huis selama tiga periode. Dalam upaya saya
mempelajari bahasa Belanda, banyak saya temukan hal menarik antara lain
kebebasan berekspresi di negeri Belanda.
Belanda
dikenal dengan negara yang menjamin kebebasan bagi manusia termasuk dalam hak
asasi manusia. Kebebasan berpikir inilah yang menyebabkan orang kreatif, berani
untuk berinovasi dan mampu menterjemahkan angan-angan. Salah satunya adalah si
bidang otomotif, ilmuwan Belanda berhasil mewujudkan mimpi “mobil terbang”. Hal
apa yang mempengaruhi kreativitas? Salah satunya adalah keseimbangan hidup.
Menurut studi yang dilakukan OECD( Organisation
for Economic Co-operation and Development) pada tahun 2011, Belanda adalah negara terbaik
ketiga dalam hal Work-Life Balance.
Orang-orang
Belanda bekerja sebanyak 1,378 jam per tahun, angka terendah menurut OECD (Organisation
for Economic Co-operation and Development ).Angka rata-rata dari studi OECD adalah:
bekerja sebanyak 1,739 jam per tahun dan menghabiskan hampir 64% dari waktu
dalam sehari, atau 15 jam, untuk aktivitas pribadi (berkumpul bersama teman dan
keluarga, hobi, penggunaan komputer dan televisi, dan lain-lain).
Apa yang
dimaksudkan dengan Work-Life Balance? OECD (Organisation for Economic
Co-operation and Development) menggunakan tiga variabel utama: (1) Proporsi
tenaga kerja yang memiliki jam kerja sangat panjang (lebih dari 50 jam
seminggu); (2) waktu yang digunakan untuk "rekreasi dan aktivitas
pribadi" (misalnya waktu berkumpul bersama teman, pergi ke bioskop,
melakukan hobi, tidur, makan, dll); dan (3) tingkat ketenagakerjaan bagi wanita
yang memiliki anak.
Aspek
penting dari keseimbangan kehidupan kerja adalah jumlah waktu seseorang
menghabiskan di tempat kerja. Bukti menunjukkan bahwa jam kerja yang panjang
dapat merusak kesehatan pribadi, membahayakan keselamatan dan meningkatkan stres.
Selain
keseimbangan kerja dan istirahat, ternyata pola pengasuhan juga mempengaruhi
kebahagiaan dari individu tersebut. Di
tingkat individu, kesehatan mental dan fisik, job security dan keluarga
yang stabil merupakan faktor-faktor penting yang mempengaruhi kebahagiaan. Khususnya para ibu,
di Belanda menurut survey OECD 75% ibu bekerja setelah anak mereka mulai
sekolah, angka ini lebih tinggi dari rata-rata OECD sebesar 66% dan menyarankan
ibu dapat menyeimbangkan waktu untuk keluarga
dan karir. Di rumah, perempuan
Belanda menghabiskan hampir 2 jam lebih per hari dibandingkan laki-laki bekerja.
Peran ganda ibu di negeri Belanda
sangat mempengaruhi keluarga. Tanggung jawab yang cukup besar akhirnya membuat
tingginya tingkat melek huruf dan mempengaruhi tingkat pengangguran kaum
muda yang rendah. Sekitar 93 persen dari anak-anak 11-15 tahun melaporkan atas kepuasan hidup rata-rata. Keberadaan
ibu sebagai pendamping tentu mempengaruhi perkembangan psikologis anak. Ketika anak
dididik dalam lingkungan yang hangat dan tumbuh menjadi pribadi bahagia, maka
individu yang berkembang menjadi generasi yang bebas berkreatif tanpa tekanan
dan bebas berekplorasi dalam kehidupan.
Hal
ini membuat Negara Belanda paling bahagia ke empat di seluruh dunia berdasarkan
laporan "World Happiness Report” dari Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) .
No comments:
Post a Comment